Seni Budaya dan Prakarya sebagai Media Pendidikan Karakter
Seni Budaya dan Prakarya sebagai Media Pendidikan Karakter memainkan peran yang sangat penting dalam pembentukan kepribadian anak-anak. Menurut pendapat Bapak Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, “Seni Budaya dan Prakarya tidak hanya sekedar menjadi pelajaran di sekolah, namun juga sebagai sarana untuk mengembangkan karakter anak-anak.”
Dalam dunia pendidikan, Seni Budaya dan Prakarya sering kali dianggap sebagai pelajaran yang kurang penting dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Namun, menurut Dr. Hadi Surya, seorang pakar pendidikan karakter, “Seni Budaya dan Prakarya memiliki potensi besar untuk mengajarkan nilai-nilai moral dan etika kepada anak-anak.”
Melalui Seni Budaya dan Prakarya, anak-anak dapat belajar tentang kerja sama, kreativitas, ketekunan, dan tanggung jawab. Dengan mengembangkan keterampilan seni dan kerajinan, anak-anak juga dapat belajar menghargai proses dan hasil karya orang lain.
Menurut Prof. Dr. Aminudin Aziz, seorang ahli pendidikan karakter, “Seni Budaya dan Prakarya memberikan ruang bagi anak-anak untuk berekspresi dan mengekspresikan nilai-nilai yang mereka yakini.” Melalui karya seni dan kerajinan yang mereka buat, anak-anak dapat mengekspresikan ide-ide mereka dan memperkuat karakter mereka.
Dengan demikian, Seni Budaya dan Prakarya seharusnya tidak dianggap remeh dalam sistem pendidikan. Sebagai media pendidikan karakter, Seni Budaya dan Prakarya dapat membantu mengembangkan kepribadian anak-anak dan membentuk generasi yang lebih berkarakter. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian lebih dari pihak sekolah dan orangtua dalam mendukung pengembangan Seni Budaya dan Prakarya sebagai sarana pendidikan karakter.